Ferry Unardi lahir di
kota Padang, 16 Januari 1988. Setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah
Menengah, Ferry melanjutkan pendidikannya di Purdue University jurusan Computer
Science dan Engineering. Usai lulus kuliah S1, Ferry kemudian bekerja di
Microsoft, Seattle sebagai software engineer. Setelah bekerja
selama tiga tahun, Ferry berpikir bahwa dirinya akan sulit menjadi seseorang
yang terbaik di sana. Hingga suatu ketika, saat ia tengah merasa suntuk dengan
pekerjaan yang digeluti, ia pun memilih untuk traveling ke
Cina. Siapa sangka, ia justru mendapat sebuah ide cemerlang untuk membangun
bisnis di industri travel dan penerbangan.
Sayangnya, meski ia
merupakan seorang insinyur software engineer, pria berusia 30 tahun
ini justru tidak terlalu percaya diri untuk membangun bisnis start up.
Akhirnya ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan S2 Bisnis di Harvard
University. Setelah kuliah jalan 1 semester, Ferry justru baru tertarik untuk
mengembangkan perusahaan start up di bidang mesin pencarian
tiket pesawat. Bisnis tersebut dipilih karena ia merasa kesulitan saat memesan
tiket pulang ke Indonesia. Dari sanalah tercetus ide untuk mengembangkan sebuah
mesin pencari tiket pesawat dengan teknologi yang gampang, fleksibel dan juga
modern tentunya.
Di tahun 2012, Ferry
mulai meluncurkan Traveloka. Namun saat itu Traveloka hanya sebuah situs
pencari dan pembanding harga tiket pesawat yang didirikan bersama dua orang
sahabatnya, yaitu Derianto Kusuma dan Albert Zhang. Namun, kemudian Ferry
melihat kalau banyak orang yang tak hanya ingin mengetahui perbandingan harga
tiket pesawat, tapi juga ingin memesan tiket secara langsung. Tepat di
pertengahan tahun 2013, Traveloka akhirnya berubah menjadi situs pemesanan
tiket pesawat. Setelah meluncurkan Traveloka, banyak hal yang harus dipelajari
oleh Ferry. Tantangan terberatnya adalah menemukan cara mengembangkan
perusahaan dengan jumlah karyawan yang hanya delapan orang saat itu. Hal itulah yang membuat Traveloka berkembang dengan
pesat hingga saat ini. Bahkan kabarnya perusahaan ini memiliki nilai valuasi
mencapai sekitar Rp 26,2 triliun dengan jumlah kunjungan website mencapai
16,5 juta orang setiap bulan.
0 komentar:
Posting Komentar