Sabtu, 24 November 2018

4 keuntungan memulai startup sejak muda


Membangun dan memulai startup sejak muda, merupakan tantangan dan dilema di Indonesia, berbanding terbalik dengan banyaknya jumlah startup di daerah Sillicon Valley Amerika.
Sebagian orang setelah lulus kuliah, memilih bekerja di perusahaan untuk mendapat pengalaman yang menurut mereka lebih aman dibanding memulai karir sebagai entrepreneur atau pengusaha. Memang tidak ada salahnya, namun jika Bill Gates, Steve Jobs, atau Mark Zuckerberg memilih untuk menjadi karyawan rasanya tidak mungkin kita bisa mengakses facebook, menjalankan program windows atau membeli laptop Apple.
Memulai karir menjadi pengusaha dan menjalankan startup memiliki banyak sekali tantangan dan keuntungan. Keuntungan memulai startup sejak remaja :
1. Pengalaman
Memulai bisnis adalah sebuah kerja keras, tapi beberapa orang berkata itu adalah pekerjaan terbaik di dunia. Anda yang membuat keputusan, berpikir dari sudut pandang baru dan menikmati hasil usaha Anda. Apakah merelakan waktu bermain Anda untuk menjaga kios Anda sendiri merupakan sebuah pengorbanan? Mungkin saja, tapi jika Anda mencintai bisnis Anda dan senang menjalaninya, pekerjaan Anda juga bisa menjadi hal yang menyenangkan.
2. Belum memiliki tanggungan
Berbeda dengan orang yang sudah menikah kemungkinan besar ketika anda baru lulus, anda tidak memiliki tanggungan seperti anak atau istri. Hal ini terbukti dari beberapa Founder yang meraih sukses di umur 20-an seperti Bill Gates, Mark Zuckerberg,dll Umumnya karena mereka hidup sederhana dan bisa bekerja lembur hingga larut malam berfokus pada perkembangan produk mereka.
3. Tantangan
Ketika masih muda, anda akan dapat menguji kemampuan Anda dan menemukan apa yang Anda mampu lakukan. Apakah Anda kreatif ? Apakah Anda seorang manager yang baik? Atau strategis? Bisakah Anda menjual? Inilah kesempatan Anda untuk mencari tahu. Walaupun Anda gagal, Anda pastinya sudah belajar banyak.
4. Kemampuan baru
Anda bisa bertemu dengan orang-orang dewasa yang tertarik dengan entrepreneur dan menjalin relasi dengan orang-orang yang tidak biasa Anda temui. Lalu Anda akan nyaman berbicara dalam kelompok dan menjual produk atau ide Anda, serta mempraktekkan kemampuan lain yang akan berguna sepanjang hidup Anda. Hal ini juga merupakan sebuah pengalaman yang luar biasa yang bisa dituliskan saat Anda membuat surat lamaran.

Jenis-Jenis Bisnis Startup yang Populer Di Indonesia Saat Ini


Jenis-jenis bisnis startup – Beberapa tahun terakhir ini, banyak bermunculan jenis-jenis bisnis startup baru di Indonesia.
Perkembangan bisnis startup di indonesia tidak terlepas dari banyaknya pengguna smartphone dan juga jaringan internet di Indonesia yang semakin cepat.
Bisnis startup merupakan kombinasi antara dua hal yaitu permasalahan atau kebutuhan dengan solusi atau pemecahan dari permasalahan tersebut.
Tantangan terbesar dari bisnis startup bukan untuk menemukan permasalahan di masyarakat tapi bagai mana mereka menemukan solusi atau pemecahan permasalahannya.
Terkadang kita dapat menemukan permasalahan dengan mudah namun sering kali kita kesulitan untuk menemukan pemecahan dan solusinya.
Ada 3 (tiga) jenis masalah atau kebutuhan :
  • Kebutuhan manusia: segala sesuatu yang dianggap berharga oleh manusia
  • Kebutuhan bisnis : segala sesuatu yang akan membantu organisasi atau perusahaan untuk bekerja lebih baik.
  • Permasalahan teknis : segala kebutuhan beberapa sistem atau komponen untuk dapat berkinerja lebih baik

Jenis-jenis bisnis startup

Pada saat anda ingin memulai bisnis startup di tahap awal mungkin anda mengalami kesulitan untuk mencari ide atau bagaimana cara melakukannya.
Dengan membagi kategori jenis startup ini maka anda akan lebih mudah untuk menemukan ide startup anda.
Untuk mempermudah untuk menemukan ide dan bagaimana cara memulai bisnis startup maka anda dapat membagi jenis-jenis bisnis startup menjadi 6 (enam).
Berikut adalah beberapa contoh jenis-jenis startup :

1. Startup lifestyle


Jenis perusahaan rintisan ini adalah jenis startup yang memungkinkan anda memiliki waktu kerja yang fleksibel dan dapat dikerjakan dimanapun.
Biasanya bisnis lifestyle ini dimulai berdasarkan dari gaya hidup founder atau dari permasalahan gaya hidup di masyarakat yang belum terpecahkan.
Misalkan saja seseorang yang memiliki hobby mengajar lalu dia memulai startup kursus secara online karena mereka dapat memperoleh kesempatan untuk melakukan hobby mereka.
Contoh diatas mengambarkan bahwa startup lifestyle adalah tentang bagaimana seseorang memulai bisnis mereka berdasarkan passion mereka dan mereka bisa memperoleh penghasilan dari bisnis tersebut.
Pebisnis startup gaya hidup biasanya memulai bisnis mereka berdasarkan kehidupan mereka dan tidak bekerja untuk siapapun dan hanya mengejar keinginan pribadinya.

2. Buyable startup


Perkembangan bisnis startup telah memunculkan berbagai jenis startup diantaranya adalah jenis startup buyable startup.
Jenis startup ini biasanya tidak mencari modal atau keuntungan secara tradisional melainkan mereka mencari pendanaan dari investor.
Pada umumnya jenis startup ini akan dijual kepada pihak ketiga setelah beberapa waktu untuk memperoleh keuntungan yang besar.
Jenis startup ini diperkirakan akan menjadi populer dan terus berkembang di masa yang akan datang.

3. Jenis Startup bisnis kecil


Jenis bisnis startup ini tidak dirancang untuk menjadi besar karena pemiliknya hanya ingin memiliki usaha atau untuk menghidupi keluarganya saja.
Biasanya mereka membangun startup dengan modal dari tabungan mereka sendiri, bank atau pinjaman dari kerabat mereka.
Walaupun jenis startup ini sulit untuk mendapatkan keuntungan yang besar tapi jumlahnya terbilang sangat banyak dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan secara lokal.

4. Social startup


Jenis bisnis startup ini tidaklah seperti jenis startup lain yang memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan.
Social startup dibentuk bukanlah untuk memperoleh keuntungan tapi didorong oleh penyebab yang sangat kuat atau suatu alasan.
Tapi terkadang juga terdapat perusahaan rintisan sosial yang masih digunakan untuk memperoleh keuntungan.
Tujuan dari startup sosial adalah membuat sesuatu hal yang membuat keadaan menjadi lebih baik atau lebih ditujukan pada masalah sosial.
Walaupun bukan ditujukan untuk mendapatkan keuntungan tapi bukan berarti mereka membangun social startup dengan setengah hati untuk mencapai kesuksesan.

5. Scalable Startups


Scalable Startups adalah jenis startup yang dirancang untuk menjadi besar dan dapat menghasil keuntungan yang banyak dan startup jenis ini biasanya dilakukan secara berkelompok
Para founder dari startup ini memiliki kepercayaan diri yang tinggi bahwa bisnis mereka akan memperoleh perhatian banyak orang.

Born to Be Big

Berbeda dengan startup bisnis kecil, Scalable Startups tidak bertujuan untuk mendapatkan keuntunganyangbesar tapi hanya memperoleh penghasilan untuk menghidupi keluarga.
Tapi Scalable Startups memiliki tujuan untuk menciptakan ekuitas di perusahaan yang pada akhirnya akan memperoleh keuntungan besar.
Jenis startup ini memiliki resiko yang sangat tinggi dan juga modal yang tidak sedikit untuk membiayai perjalanan mereka.
Oleh sebab itu biasanya mereka akan mencoba untuk menarik investor untuk membiayai startup mereka.
Pemilik jenis startup ini biasanya akan merekrut orang-orang terbaik dibidangnya untuk mencari model bisnis yang dapat diulang dan skalable.
Setelah mereka menemukan model bisnis yang tepat maka mereka akan membutuhkan modal yang lebih besar untuk melakukan ekpansi yang cepat.
Demikianlah pembahasan tentang Jenis-jenis bisnis startup yang Populer di Indonesia saat ini.

Sumber : https://www.pahlevi.net/jenis-jenis-bisnis-startup/ 

Perkembangan Startup Indonesia di Tahun 2018

Seperti diketahui, startup memiliki jenis bisnis yang beragam, seperti pengembang aplikasi, sistem pembayaran, perdagangan barang atau jasa, dan lain sebagainya. Di dalam negeri, kita mengenal banyak sekali startup di Indonesia yang sukses, sebut saja Kaskus yang mengawali lahirnya startup di Indonesia. Sudah banyak startupIndonesia yang sukses seperti, BukaLapak, Gojek, Tiket.com, dan lain sebagainya.
Masih banyak startup lokal lainnya yang diperkirakan telah mencapai ribuan dan masih akan terus bertambah setiap tahunnya. Dengan berkembangnya dunia internet, maka akan semakin banyak pula pelaku bisnis yang tertarik untuk mendirikan startup, apalagi penggunaan internet di Indonesia cukup tinggi sehingga mendirikan startup memiliki peluang tersendiri.
Dilansir dari TechInAsia, dari banyaknya startup, hanya ada tiga startup di Tanah Air yang berhasil menjadi unicorn, alias mempunyai valuasi di atas 1 miliar dolar AS atau setara dengan 13,5 triliun rupiah. Mereka adalah GO-JEK, Tokopedia, dan Traveloka, atau yang dikenal dengan istilah GTT. Menurut Vice President dari Sequoia Capital, Pieter Kemps, startup Tanah Air masih membutuhkan waktu untuk mengejar kesuksesan GO-Jek, Tokopedia, dan Traveloka.
Meski demikian, bukan berarti perkembangan startup di Indonesia tengah kering. Hanya saja ada beberapa masalah yang dihadapi adalah kurangnya developer lokal yang berkualitas, sehingga harus mengisi kekurangan talenta dan merekrut pekerja asing. Agar bisa mengejar GO-JEK, Tokopedia, dan Traveloka, para founder startupIndonesia perlu belajar dari para startup di Tiongkok dengan datang langsung ke negara tersebut untuk menimba ilmu dari para startup lokal di sana.
Untuk meningkatkan kualitas startup, Indonesia juga memiliki banyak komunitas founder startup, seperti Digital Valley, Jogja Digital Valley, Ikitas, dan masih banyak lagi. Dibentuknya komunitas ini tentu bertujuan memudahkan para founder untuk saling berbagi, sharing ilmu dan pengalaman, serta membimbing bahkan untuk menjaring investor.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama KIBAR juga telah menginisiasi Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital dengan tujuan melahirkan perusahaan rintisan yang berkualitas dan memberikan dampak positif dengan menyelesaikan permasalahan besar di Indonesia. Gerakan ini ditargetkan dapat menciptakan 1.000 perusahaan baru dengan total valuasi bisnis senilai 10 miliar dollar AS pada tahun 2020.
Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital rencananya akan dilaksanakan di 10 kota, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Malang, Medan, Bali, Makassar, dan Pontianak. Masing-masing kota ini akan didirikan pusat inovasi sebagai titik kumpul komunitas teknologi, kreatif dan budaya. Pusat inovasi ini juga menyediakan co-working space di mana semua pelaku dan kreator lokal dapat berkolaborasi menciptakan solusi bagi kebutuhan masyarakat setempat hingga berkembang menjadi solusi nasional.
Bagi masyarakat Indonesia, terutama para pemilik usaha dan anak mudanya, bisa mempertimbangkan untuk mendirikan bisnis startup. Kuncinya adalah dengan terus berinovasi mencari peluang apa yang sekiranya dibutuhkan oleh banyak orang dan membuat aplikasinya. Dengan membangun startup, Anda juga membantu program menciptakan lapangan pekerjaan di Tanah Air.
Mendirikan startup juga harus didukung dengan merek dan hak cipta sebagai penghargaan atas inovasi yang dibuatnya. Selain itu juga untuk melindungi merek startup agar tidak mudah ditiru oleh pihak lain. Tentunya Anda tidak mau kan inovasi yang telah dibuat dengan susah ini dengan mudah dijiplak oleh orang lain? Semoga ulasan mengenai perkembangan startup Indonesia di tahun 2018 bermanfaat bagi Anda. Mari kita nantikan bersama kehadiran startup baru lainnya yang akan membawa inovasi baru di Tanah Air!

Sumber : http://berinovasi.com/2017/12/07/perkembangan-startup-indonesia-di-tahun-2018/

Karakteristik Start Up



Startup kini bukan lagi sebuah istilah asing bagi masyarakat Indonesia terutama di lingkungan bisnis. Perkembangan startup yang sangat cepat disebabkan oleh perkembangan teknologi internet yang semakin pesat. Lantas, apa yang dimaksud dengan startup?
Startup, yang dalam bahasa Indonesia berarti perusahaan rintisan, merupakan perusahaan yang belum lama beroperasi yang berkembang secara cepat. Startup mulai berkembang di akhir 1990-an hingga tahun 2000 dan banyak dikaitkan dengan teknologi, web, atau internet. Hal ini terjadi lantaran startup mulai populer di kalangan internasional pada masa buble dot-com, dimana pada periode tahun tersebut mulai banyak perusahaan dot-comyang didirikan. Banyak perusahaan yang secara bersamaan membuka situs pribadinya, sehingga menjadi awal dikenalnya internet sebagai tempat baru untuk memulai suatu bisnis.
Karakteristik Startup
Perusahaan startup memiliki sejumlah perbedaan dengan perusahaan pada umumnya, biasanya startup sebagai sebuah perusahaan yang sedang berkembang hanya dijalankan oleh segelintir orang saja. Berikut ini merupakan karakteristik-karakteristik startup:
1. Usia Perusahaan Belum Lama
Startup dapat diibaratkan sebagai bayi yang baru saja lahir karena setidaknya baru tiga tahun berdiri.
2. Jumlah Karyawan yang Sedikit
Startup umumnya memiliki karyawan yang sedikit. Meski demikian, bukan berarti startup tidak dapat berkembang, tapi justru akan semakin efektif dan bisa menghemat biaya karena tidak menggaji karyawan terlalu banyak.
3. Mampu Bekerja Multitasking
Meski jumlahnya terbilang sedikit, tetapi SDM di startup memiliki kemampuan yang berkualitas dan mampu merangkap dua hingga tiga pekerjaan sekaligus.
4. Memiliki Semangat Muda yang Tinggi
Biasanya bisnis startup didirikan oleh anak muda berkisar 20 sampai 35 tahun. Di usia inilah mereka memiliki banyak keinginan yang selalu ingin dikejar yang diiringi dengan semangat yang menggebu-gebu.
5. Penghasilan dan Investor
Bertahannya sebuah startup karena ada 2 faktor, yaitu memiliki investor yang memberikan dana besar dan menggunakan dana sendiri yang bisa mencukupi kebutuhan hingga 2-3 tahun.
6. Umumnya Memanfatkan Teknologi
Startup berkaitan erat dengan teknologi. Bisnis yang mereka jalankan meliputi jasa online yang pengoperasiannya menggunakan aplikasi pada smartphone.
7. Menggunakan Website
Perusahaan startup pastinya memiliki website pribadi untuk menjalankan segala pekerjaannya, yaitu untuk menawarkan dan mempromosikan produk yang dijual.

Coworking Space


Apa itu Coworking Space (Ruang Kerja Bersama)?

Pengertian coworking space (ruang kerja bersama) adalah tempat di mana para individu dari berbagai latar belakang bekerja bersama. Asal muasal definisi coworking space itu sendiri adalah berasal dari kata ‘co–working‘yang bisa diartikan kerja sama atau berkolaborasi. 

Sejarah coworking space di dunia diawali dengan ruang kerja bersama pertama yang berdiri adalah Schraubenfabrik, Wina, Austria. Coworking space yang didirikan oleh Stefan Leitner-Sidl dan Michael Pöll pada tahun 2002 itu disebut juga Mother of Coworking Space.

Menurut beberapa sumber, coworking space di Indonesia pertama kali hadir di Kota Bandung sekitar tahun 2010. Setelahnya, ruang kerja berkonsep kerja bersama ini menjamur di berbagai kota besar Indonesia lainnya. Karena suasananya yang kondusif dan biayanya yang tergolong murah, banyak sekalifounder startup yang merupakan pebisnis pemula memanfaatkannya sebagai tempat kerja.

Keuntungan Pakai Coworking Space

Tentunya ada alasan mengapa coworking space menjadi pilihan menarik sebagai lokasi memulai bisnis startup. Adapun beberapa alasan tersebut adalah berupa keuntungan bekerja di coworking space, yakni sebagai berikut :

1. Biaya Sewa yang lebih murah
Istilah startup kerap kali dihubung-hubungkan dengan perusahaan baru di bidang teknologi dan informasi. Mengapa demikian?

Ternyata alasannya adalah karena istilah “startup” menjadi populer secara internasional pada masa bubble dot-com (tahun 1998 hingga 2000), karena banyak perusahaan dot-com didirikan secara bersamaan pada periode tersebut.
Dengan demikian, banyak perusahaan yang memanfaatkan internet sebagai sarana mengembangkan bisnisnya hingga lahirlah bisnis startup itu.
Adapun karakteristik dari startup antara lain adalah sebagai berikut:
  • Usia perusahaan kurang dari 3 tahun
  • Jumlah pegawai kurang dari 20 orang
  • Pendapatan kurang dari US$100.000/tahun
  • Masih dalam tahap berkembang
  • Umumnya beroperasi dalam bidang teknologi
  • Produk yang dibuat berupa aplikasi dalam bentuk digital
  • Biasanya beroperasi melalui website
Nah, mengingat beberapa karakteristik dari startup yang saya tekankan di atas merujuk pada terbatasnya modal, maka ideal jika bisnis ini dirintis di coworking space. Harga sewa kantor bersama tentunya bisa lebih murah karena bisa dibayar bersama-sama. Meski antara satu usaha dan lain tak saling bergantung, Anda tak perlu khawatir ditendang bila ada pemilik usaha penyewa kantor yang tak mampu membayar sewa.

2. Nyaman dan suasananya kondusif
Umumnya, desain interior coworking space dibuat nyaman dengan meja-kursi tanpa sekat dan berdesain dinamis. Semua ini dilakukan untuk membuat suasana kerja yang nyaman dan kondusif.
Awalnya memang coworking space diperuntukkan bagi pekerja freelance, di mana suatu perusahaan memiliki program member sehingga pekerja freelance-nya bisa jadi member di coworking space tersebut untuk memanfaatkan fasilitas yang tersedia, namun kini tidak terbatas di situ saja.
Anda para pebisnis startup pun kini bisa memanfaatkan ruang kerja bersama ini sebagai tempat kerja dengan lingkungan kerja yang jauh dari konvensional.

3. Adanya Fasilitas yang memadai
Pernahkah Anda melihat papan nama Warunk Upnormal, pelopor warung indomie kekinian? Jika pernah, Anda pasti pernah melihat tulisan berikut:
  • Working space
  • Private room
  • Fasilitas (stop kontak, free internet, dan sebagainya)
Nah, pemilik coworking space yang satu ini tahu betul pangsa pasar yang dituju. Untuk perusahaan teknologi, fasilitas digital yang tersedia haruslah lengkap.
Sebagai contoh, di sini diberikan jaringan internet gratis dengan koneksi kencang. Hal ini yang tak didapati jika menyewa kantor sendiri.

4. Peluang berkolaborasi dan berbagi ide
Dalam ruang kerja bersama, Anda bisa berbagi ide dengan penyewa lain. Anda bisa memperluas networking juga karena ruang tersebut tak terbatas dengan karyawan Anda saja.
Umumnya, bidang bisnis yang digeluti antara satu penyewa dan penyewa lain berbeda sehingga bisa dengan mudah bertemu dan bertukar ide demi kemajuan bisnis masing-masing.
Tentunya, kesempatan ini bisa Anda manfaatkan untuk memperluas relasi bisnis jadi lebih banyak.
Selain itu, dengan menjadi anggota sebuah coworking space, biasanya Anda tak perlu lagi membayar seminar atau training yang mahal karena sudah termasuk dalam fasilitas yang diberikan terkait pengembangan komunitas.
Acara-acara yang diselenggarakan, tak jarang berupa acara pitching bisnis yang memungkinkan Anda untuk menemui pihak-pihak investor atau mendapat pendanaan bisnis.

Sumber : https://www.finansialku.com/ini-keuntungan-pakai-coworking-space/

Jumat, 23 November 2018

Start Up


Istilah Startup sendiri merupakan kata serapan dari Bahasa Inggris yang berarti tindakan atau proses memulai sebuah organisasi baru atau usaha bisnis. Menurut Wikipedia, Startup merujuk pada perusahaan yang belum lama beroperasi. Perusahaan-perusahaan ini sebagian besar merupakan perusahaan yang baru didirikan dan berada dalam fase pengembangan dan penelitian untuk menemukan pasar yang tepat.


Cara Memulai Bisnis Startup Lengkap Untuk Pemula
Pada dasarnya, startup merupakan awal sebuah bisnis atau bidang usaha. Akan tetapi, karena media yang belakangan ini menjadikan kara startup menjadi trend tersendiri, maka terciptalah istilah bisnis stratup. Beberapa kisah seperti Go-Jek, Facebook, Dropbox, Whatsapp dan sebagainya menjadi contoh perusahaan yang sudah mencapai nilai 1 Triliun Rupiah semakin membuat bisnis stratup memiliki daya tarik tersendiri. Semakin banyak orang yang membuat bisnis startup, maka dibutuhkan strategi yang juga tidak kalah banyak agar bisa sukses dan bersaing di dunia bisnis tidak seperti peluang bisnis yang belum banyak pesaing. Untuk cara memulai bisnis startup selengkapnya, anda bisa menyimak ulasan bermanfaat yang kami berikan kali ini sebagai panduan bagi anda pemula bisnis startup.
Langkah Memulai Bisnis Startup
Untuk memulai bisnis startup, ada beberapa prinsip prinsip bisnis dan langkah yang harus dilakukan agar bisa menjadikan bisnis tersebut sukses dan tidak berakhir tragis karena salah dalam menerapkan cara atau langkah.
1.       Validate the ide
Cara memulai bisnis dari nol tentunya harus ditentukan dengan ide. Ide menjadi langkah awal paling penting yang membutuhkan banyak fokus, tenaga, ide, biaya dan juga semangat tinggi sekaligus pantang menyerah. Cara terbaik untuk memvalidasi sebuah ide adalah dengan mencari sebuah permasalahan dilanjutkan dengan mencari orang yang paling mengalami kerugian dengan permasalahan tersebut dan melakukan komunikasi yang anda miliki untuk membantu dan memecahkan masalah tersebut. Dari beberapa poin tersebut, maka bisa ditarik sebuah kesimpulan yang merupakan jawaban dan bukti apakah ide tersebut layak untuk di eksekusi atau tidak.

2.       Co Founders
Dalam menjalankan sebuah startup, bukan ditentukan seberapa baik anda bisa bekerja atau mengatasi permasalahan sendiri. Meski banyak startup yang bisa sukses hanya dengan satu orang founder saja, namun juga tidak sedikit startup yang tidak mengalami perkembangan jika hanya dilakukan sendiri. Selain itu, rasa lelah luar biasa juga akan dirasakan di tengah perjalanan bisnis startup yang sedang dibangun tersebut.
Sebagai contoh, jika anda seorang technical atau programmer, maka anda butuh seseorang non technical yang bisa lebih mempertajam ide sekaligus menghasilkan produk yang baik dengan kualitas tinggi. Dalam memilih seorang co founders memang tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat memilih co founders tersebut yakni:
·      Mempunyai visi yang sama sehingga anda sudah mengetahui dengan persis kemana arah dari bisnis startup tersebut. Anda juga harus memiliki gambaran tentang bisnis ini sehingga bisa mencari orang yang memiliki visi sama dengan anda.
·    Chemistry: Kecocokan chemistry tidak harus dalam bentuk hobi, berpakaian dan sebagainya. Namun yang dimaksud dengan chemistry disini adalah dalam bentuk saling mengisi kelemahan masing masing sekaligus mendorong pertumbuhan di daerah yang dikuasai tersebut.
·   Hitam diatas putih: Ini menjadi sangat penting, semua hal haruslah dibicarakan untuk mencegah berbagai kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi di masa mendatang seperti penyebab konflik usaha. Meskipun hal tersebut kurang enak untuk dibicarakan, namun sangat penting dilakukan sejak awal agar tidak mengalami kehancuran di tengah perjalanan bisnis startup anda.

3.       Development
Cara berikutnya adalah mulai untuk membangun bisnis apa yang sudah anda impikan sesusah tahap pertama dan kedua terselesaikan. Anda mulai dapat membangun produk hingga menjadi sebuah prototype atau sering juga disebut dengan Minimum Viable Product [MVP]. Sedangkan untuk saat ini, MVP sendiri sudah berubah menjadi MSP atau Minimum Sellable Product. Dalam tahapan ini, setidaknya anda harus bisa mendaoatkan 5 hingga 10 customer pertama. Selain itu, dalam tahapan ini juga akan terjadi beberapa hal yang lebih berat dalam teknis yang merupakan ciri ciri usaha yang baik seperti beberapa hal berikut ini.
·         Beta testing
·         Menentukan design
·         Menentukan resource [server, website dan sebagainya]
·         Membangun infrastruktur

4.       Go to Market
Timing juga menjadi penentu kesuksesan sebuah produk. Proses development sendiri bisa memakan waktu yang cukup lama hingga mencapai waktu 1 tahun. Selain itu, biaya dan juga tenaga yang sudah dihabiskan dalam kurun waktu tersebut tidaklah sedikit. Setidaknya, anda harus punya small market strategy untuk menentukan sasaran target market. Jika ada seseorang yang bertanya mengenai produk anda dan untuk apa, maka jawaban yang merupakan kesalahan besar adalah produk tersebut merupakan produk untuk semua orang. Seperti contohnya Facebook yang pada awalnya hanya diperuntukkan bagi mahasiswa Harvard saja.

5.       Funding
Tahapan berikutnya untuk memulai bisnis startup adalah funding. Funding menjadi bagian penting dalam sebuah bisnis startup. Selain ada bisnis startup yang memang dilakukan dengan pendanaan sendiri dan berhasil, namun ada juga startup yang dalam perencanaan dan eksekusi memerlukan waktu lebih lama agar bisa mencapai Break Even Point [BEP]. Agar bisa mendapatkan funding tersebut, maka anda harus memiliki pitch deck atau investment proporsal yang bisa diperlihatkan pada relasi, ventur capital, keluarga atau beberapa pihak lainnya.
Dalam pitch deck ini berisi tentang apa saja yang anda sedang kerjakan dalam bisnis startup tersebut dan bagaimana prospek bisnis tersebut di masa yang akan datang. Investor sendiri umumnya juga akan melihat faktor 3P yakni People, Passion dan juga Product. Para investor memang akan melihat terlebih dahulu seperti apa background yang anda miliki dan mungkin ada yang pernah anda hasilkan sebelumnya. Sebagai contoh dalam pekerjaan sebelumnya, anda merupakan tenaga pemasaran real estate yang mempunyai passion untuk membuat bisnis startup sendiri dan sebagainya.
Pada awalnya, investor juga bisa saja meragukan kemampuan yang anda miliki yang terbilang sangat wajar dan dinamakan dengan domain espertise. Setelah itu, para investor juga akan melihat cara anda menjelaskan tentang produk dan juga bisnis startup yang anda miliki sehingga cara anda dalam menjelaskan akan memberikan pengaruh yang cukup besar. Dalam hal pitching, sudah menjadi hal mutlak untuk seorang CEO dalam memberikan presentasi dan tidak bisa diwakilkan.
Sesudah itu, bagian terakhir yang akan menjadi bahan pertimbangan adalah produk yakni apakah produk tersebut bisa dipasarkan dimana saja, apakah terdapat kompetisi dan seberapa besar pasar yang akan menjadi sasaran.

6.       Manfaatkan media sosial dan website
   Manfaat internet untuk ekonomi saat ini memang sudah sangat luas dan bisa digunakan untuk mendukung jalannya bisnis startup ini. Langkah berikutnya adalah memanfaatkan media sosial dan juga website untuk mempromosikan bisnis startup yang kamu miliki. Hal yang perlu diingat adalah startup sangat identik dengan dunia digital sehingga hampir semua calon klien, pelanggan dan juga investor akan melihat bisnis startup yang kamu punya lewat media internet tersebut.

7.       Buat strategi marketing semenarik mungkin
   Banyak orang yang menghadapi cara marketing membingungkan karena tidak memiliki budget yang cukup besar. Akan tetapi sebenarnya, marketing tidak harus dihubungkan dengan budget. Namun, jika budget yang kamu miliki cukup, maka bisa melakukan spot iklan di televisi atau media lainnya. Kunci utama dari membuat srategi marketing adalah haru mengetahui apa keunggulan dari produk ataupun jasa yang ingin anda pecahkan dalam bisnis startup tersebut dan barulah bisa membuat strategi marketing yang menarik supaya target audience bisa mengeti dengan jelas mengenai produk atau jasa yang anda tawarkan dan menghindari penyebab usaha selalu gagal.

Sumber : https://dosenekonomi.com/bisnis/tips-bisnis/cara-memulai-bisnis-startup

William Tanuwijaya dan Tokopedia


     Lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara, William Tanuwijaya dibesarkan dalam keluarga yang kesulitan ekonomi. Namun, ayah dan ibu dari William tahu bahwa pendidikan adalah hal terpenting yang bisa membuat hidup anaknya lebih baik. Alhasil, orangtuanya mengirim William ke Jakarta untuk meneruskan sekolah ke perguruan tinggi. Sayangnya, saat awal semester William berkuliah, ayahnya jatuh sakit. Saat itu pula, William memutuskan untuk menghidupi dirinya dan biaya sekolah tanpa bantuan dari orang tuanya. Salah satu cara William untuk bisa mendapatkan penghasilan adalah bekerja sebagai penjaga warnet yang berlokasi di dekat tempat kuliahnya dahulu. William bekerja mulai pukul 9 malam sampai 9 pagi setiap harinya. Di warnet tersebut, William menyadari bahwa internet mempunyai kekuatan yang tidak memiliki batas.

     Saat lulus kuliah pada 2003, William ingin bekerja di perusahaan teknologi besar seperti Goolgle. Namun, Google belum mempunyai kantor cabang Indonesia kala itu. Akhirnya, ia bekerja di sebuah kantor sebagai software engineering. Akhirnya, ia memiliki ide untuk membuat sebuah market place dan memulai karirnya di dunia start-up. Namun, kendala terbesar William kala itu adalah ketidakadaan dana yang cukup untuk membangun start-up-nya, terlebih ia juga tidak memiliki kenalan seorang investor. Lewat atasan di kantornya dulu, William dan rekannya, Leontinus Alpha Edison, bertemu dengan banyak investor dan mengemukakan idenya untuk membuat sebuah marketplace. Sayangnya, selama dua tahun William menawarkan idenya, belum ada investor yang yakin dengan ide William karena belum ada contoh marketplace yang sukses di Indonesia.
     Pada 2010, banyak investor luar negeri yang datang ke Indonesia. Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh William. Namun, karena kemampuan bahasa Inggrisnya yang kurang memadai, William gagal untuk menyakinkan para investor tersebut. Hingga akhirnya, ia bertemu dengan seorang investor dari Jepang yang kemampuan bahasa Inggrisnya juga pas-pasan. Komunikasi antara mereka berdua tentu sulit, tetapi investor Jepang tersebut memahami ide marketplacedari William. Dari situ semuanya dimulai. Dari pendanaan tersebut, William berhasil membangun Toko Pedia dan membuat Tokopedia menjadi marketplace besar di Indonesia.